Translate

Kamis, 16 Oktober 2014

Cerita Mananggar



Kamis malam tanggal 11 september 2014 aku beserta teman2 sepertdi biasa santai di warung kopi Praktis Gajah Mada. Pada malam itu kami hanya ngobrol dan bersenda gurau, namun didalam obrolan kami tiba-tiba terbesit rencana untuk liburan atau sekedar berfoto-foto bersama karena salah satu teman kami wahyu akan pulang ke Palembang karena dia sudah selesai wisuda dan karena urusan tertentu dia harus pulang dalam waktu dekat. Jadi kami berencana untuk pergi ke pantai dan menginap satu malam disana, namun setelah cukup lama membicarakan pantai tiba-tiba ada yang berpendapat bagaimana kalau kami pergi ke air terjun saja, dan pembicaraan tentang air terjun pun berlanjut yang semula kami hanya ingin ke anjungan yaitu air terjun gua maria, namun setelah dipikir2 kami lebih baik ke ngabang saja dan disana juga ada teman kampus yang mungkin bisa membawa kami ke air terjun. Setelah berencana bersama akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke ngabang pada hari sabtu subuh. Kami juga telah menghubungi teman-teman yang lain untuk ikut besama dalam rangka perpisahan besama wahyu.
Kami yang pergi ada 10 orang yaitu yesi, wahyu, danti, gatri, jum, ipto’, adi gama, mis’adah, adi hari, dan aku pastinya. Jadi semuanya sudah kami rencanakan dan diskusikan siapa saja yang membawa motor, dan aku juga membawa motor bergoncengan dengan danti. Ya sebenarnya danti akan pulang ke singkawang namun dia juga ingin pergi ke ngabang akhirnya dia ikut bersama kami :D. malam sebelum berangkat kami merencanakan untuk kumpul di satu rumah saja agar saat subuh bisa langsung berangkat. Akhirnya yang cewe nginapnya dirumahku, dan yang cowo dirumah eko karna wahyu juga tinggal bersama eko meskipun eko tidak ikut bersama kami. Namun gatri tidur dirumahnya karna diskomunikai bersama kami. Dan pada malam itu aku pergi menjemput mis di asrama namun agak lama karena harus menunggu motor mis yang dipakai abangnya sekalian dia minta izin untuk pergi bersama kami dan mis pun diizinkan oleh abangnya. Saat aku sampai dirumah ternyata yesi sudah tidur dan tak lama kemudian danti pun sampai dirumah. Yang namanya udah kumpul alhasil kami bukannya langsung tidur malah ngerumpi dan masak mie segala sampai2 tidurnya udah jam 2an namun danti dan yesi entah jam berapa baru tidur.
Sekitar jam setengah lima mis pun bangun, kemudian membangunkanku dan alarm danti pun berbunyi. Kami kesiangan yang awalnya janji berangkat setelah sholat subuh namun kami baru bangun dan harus berkemas2 dulu. Mis dan yesi mandi namun aku dan danti tidak mandi karena dingin :D gatri juga sudah sms yesi dan dia langsung menyusul kerumah eko dan kami pun bergegas dan menyusul mereka dirumah eko.
Sekitar jam enam pagi kami pun berangkat. Saat sudah disiantan yesi menelfon bahwa jum dan gatri ternyata kebocoran ban motor dan mereka singgah kebengkel dulu dan yesi menyuruh kami untuk menunggu sambil sarapan dulu, kami pun mencari tempat yang berjualan sarapan. Saat kami sedang makan mereka pun sampai dan kami sarapan bersama. Setelah sarapan saat hendak melanjutkan perjalanan ternyata ban motorku juga bocor, entah kapan bocornya kami tidak menyadari. Beruntung diseberang tempat kami sarapan terdapat bengkel tambal ban dan aku segera membawa motorku kesana. Saat sedang menunggu motor terlihat yesi, mis, agam, wahyu sedang berfoto2 -_-




Setelah lama menunggu dan mendengarkan musik dangdut yang selalu berulang2 dibengkel tersebut akhirnya ban motorku pun selesai  di tambal. Namun baru saja motor dijalankan ban nya terasa sangat goyang saat dijalankan, hal ini sudah membuat kami lemas. Kami pun singgah ke bengkel dan menanyakan kenapa ban tersebut goyang, orang bengkel pun memberitahukan bahwa ban luar motorku sudah terlalu tipis dan harus diganti. Kami tidak terlalu mempercayainya karena kami pikir itu hanya akal-akalan orang bengkel saja agar kami mengganti ban. Kami pun berangkat lagi dan berniat untuk mencari bengkel lain dengan harapan jawaban yang berbeda dari tukang bengkel, namun saat di batu layang kami pun menemukan bengkel dan ternyata jawabannya sama, ban luar motorku yang rusak. Demi memudahkan perjalanan kami akhirnya wahyu dan adi pun pulang untuk menukar motorku dengan motor adi yang ada dirumah eko, dan kami menunggu di warung dekat bengkel tersebut.

               




Sekitar jam 08.30 wahyu dan adi pun tiba dan kami langsung melanjutkan perjalanan kami.